Bujair bin Ajlani

Diantara sahabat Nabi Muhammad saw yang jarang diperbincangkan adalah "Bujair bin Al-Ajlani". Ia berasal dari suku Azd, suatu suku Arab yang tinggal di daerah Yaman. Sebelum memeluk Islam, Bujair adalah seorang yang terkenal sebagai seorang "pemburu manusia", yang mengikuti jejak ayahnya yang telah terkenal sebagai seorang penjahat dan bandit. Dia hidup dalam kegelapan moral dan melakukan tindakan kejahatan di daerah sekitarnya.


Suatu hari, Bujair bin Al-Ajlani berencana untuk melakukan serangan terhadap sekelompok pedagang Quraisy yang sedang melakukan perjalanan ke Syam. Namun, Nabi Muhammad SAW tiba-tiba muncul di depannya dan mencegahnya untuk melanjutkan niat jahatnya. Bujair terkesan dengan kepribadian dan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW, serta pesan Islam yang disampaikan kepadanya. Ini menjadi titik balik dalam hidupnya.



Bujair bin Al-Ajlani merasa sangat terpukul oleh tindakan jahat yang telah ia rencanakan. Dia memutuskan untuk segera memeluk Islam dan meninggalkan gaya hidup kejahatan yang selama ini dijalaninya. Bujair mengucapkan syahadat, menjadi seorang Muslim, dan mengikrarkan setia kepada Nabi Muhammad SAW.


Setelah memeluk Islam, Bujair bin Al-Ajlani mengalami perubahan yang signifikan dalam hidupnya. Dia meninggalkan kehidupan sebagai "pemburu manusia" atau bandit dan bermasyaakat sebagaimana para sahabat Nabi yang lain. Dia menggunakan kemampuannya untuk berbicara dan mempengaruhi orang lain untuk menyebarkan Islam dan berdakwah.


Bujair bin Al-Ajlami juga ikut dalam beberapa peperangan,diantaranya :

• Perang Uhud (3 H/625 M): 

Dalam pertempuran ini, pasukan Muslim berhadapan dengan pasukan Mekah yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Bujair terlibat dalam pertempuran ini dan menunjukkan keberanian dalam membela Islam.

• Perang Khandaq (5 H/627 M):

Bujair bin Al-Ajlani juga ikut serta dalam Perang Khandaq, yang juga dikenal sebagai Pertempuran Ahzab atau Pertempuran Parit. Dalam pertempuran ini, pasukan Muslim dikepung oleh aliansi pasukan musyrik Mekah dan suku-suku Arab lainnya. Bujair bersama-sama dengan sahabat-sahabat lainnya ikut berperan dalam mempertahankan Madinah dari serangan musuh.

• Perang Khaibar (7 H/629 M):

Ekspedisi militer Islam untuk menaklukkan benteng-benteng di Khaibar, sebuah daerah di Arab yang dikuasai oleh suku Yahudi. Bujair dan pasukan Muslim terlibat dalam pertempuran untuk merebut Khaibar dan mengamankan kemenangan untuk Islam.



• Perang Hunain (8 H/630 M): 

Terjadi setelah Penaklukan Mekah. Dalam pertempuran ini, pasukan Muslim menghadapi pasukan musyrik yang berusaha menghadang kemajuan pasukan Muslim. Bujair turut berjuang bersama pasukan Muslim dalam pertempuran tersebut.


Bujair bin Al-Ajlani menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang aktif dalam penyebaran Islam. Dia berpartisipasi dalam banyak ekspedisi pada masa itu. Dia juga menjadi panutan bagi banyak orang yang ingin mempelajari agama Islam dan mengikuti jejaknya dalam beribadah dan berkehidupan lebih beradab.


Bujair bin Al-Ajlani terus berjuang untuk mempertahankan dan menyebarkan ajaran Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Dia menjadi figur yang dihormati.


Tidak banyak sember yang kami peroleh untuk menceritakan figur Bujair bin Ajlani lebih detail. kami mohon maaf untuk itu.

Semoga bermanfaat 🙏🙏