AMAR bin YASIR | Seri Sahabat Nabi

Ammar bin Yasir lahir sekitar tahun 570 M di Makkah. Keluarganya termasuk keluarga yang miskin, tetapi sangat taat dalam agama mereka, menganut agama pagan Arab sebelum kedatangan Islam. Ayah Ammar, Yasir bin Amir, dan ibunya, Sumayyah binti Khayyat, adalah dua di antara orang-orang pertama yang memeluk Islam di awal dakwah Nabi Muhammad SAW.

Ammar bin Yasir dan keluarganya menderita. Mereka dianiaya, disiksa, dan dilarang beribadah kepada Allah SWT oleh orang-orang kafir Quraisy. 

Ammar dan keluarganya dipaksa untuk menghadapi berbagai macam penyiksaan fisik dan psikologis, termasuk penyiksaan berat seperti dipaksa berjalan di atas bara api.


Namun, Ammar dan keluarganya tetap teguh dalam iman mereka dan tidak pernah mengingkari Islam. Mereka merupakan contoh keberanian dan ketabahan dalam menghadapi cobaan yang datang akibat keislaman mereka.

Ammar bin Yasir aktif berpartisipasi dalam peperangan yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam pertempuran Badar, Uhud, dan Khaibar. Dia adalah seorang pejuang yang berani dan dihormati dalam medan perang. Ammar juga dikenal sebagai salah satu pejuang pemanah yang ulung dan berkontribusi dalam memenangkan pertempuran bagi kaum muslimin.


Ammar bin Yasir juga dikenal sebagai seorang ulama dan penasihat terpercaya bagi Nabi Muhammad SAW. Dia sering berkonsultasi dengan Nabi dalam masalah agama dan urusan umat Islam.


Selain itu, Ammar juga berperan dalam memediasi konflik antara kelompok Muslim di Madinah. Dia terkenal karena kebijaksanaan dan kepemimpinannya yang bijaksana dalam menyelesaikan perselisihan.


Ammar bin Yasir mengalami penderitaan besar dalam hidupnya, Dia mengalami kesedihan yang mendalam ketika ayahnya, Yasir, dan ibunya, Sumayyah, terbunuh dalam penganiayaan oleh kaum Quraisy Makkah.


Namun, nasib tragis Ammar bin Yasir mencapai puncaknya dalam pertempuran Siffin pada masa kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dia berusaha bermediasi dalam konflik tersebut, tetapi akhirnya terlibat dalam pertempuran yang menyebabkan lukanya parah. 

Ammar bin Yasir akhirnya dianiaya dan dibunuh oleh sekelompok tentara yang setia kepada pihak yang lawan dalam pertempuran tersebut.


Kesyahidan Ammar bin Yasir dianggap sebagai salah satu peristiwa yang sangat mengenaskan dalam sejarah Islam. Nabi Muhammad SAW sendiri telah meramalkan kemartiran Ammar bin Yasir, dan menggambarkannya sebagai seorang yang akan dibunuh oleh kelompok yang berkhianat dalam pertempuran.

Ammar bin Yasir dihormati dan dihargai oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat lainnya. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa keluarga Ammar adalah keluarga yang penuh keberkahan, dan dia juga memberikan pujian khusus kepada Ammar atas kesetiaan, keberanian, dan ketabahannya dalam menghadapi cobaan.


Ammar bin Yasir adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang diberikan kabar gembira oleh Nabi Muhammad SAW bahwa mereka akan masuk surga (Al-Asyarah al-Mubasyarah bil Jannah), yang menunjukkan kedudukan tinggi dan keistimewaannya di sisi Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.